Tangan gue menari beriringan dengan kukatakan dengan indah dari noah. Sudah lama gue memutuskan untuk nggak nulis, karena beberapa hal yang menghambat proses kreatifitas insan ini.
Tahun ini adalah 2024, dan 2016 sudah berlalu 8 tahun yang lalu, cukup tak terasa berlalu begitu saja. Mungkin tahun itu merupakan salah satu tahun paling remarkable buat gue. Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang menyenangkan terjadi khususnya di internet. Facebook merupakan suatu ekosistem yang seru di kala itu, nggak ada anak anak sok autis yang suka bikin kotor beranda gue, nggak ada poster calon presiden atau berita politik terpampang di beranda gue, yang ada di beranda gue hanyalah meme atau postingan alay dari anak meme khususnya bagi mereka yang bernauh dibawah “Meme comic indonesia.”
Dan diantara sekumpulan itu, gue punya beberapa sahabat dekat yang mungkin masih gue ketahui eksistensinya atau malah hilang bak ditelan bumi. Dan hal itulah yang akhirnya membuat gue merasa harus menulis ini karena gue sangat ingin mengenang hari-hari itu.
Orang pertama yang harus gue perkenalkan adalah Yogi, entah siapa nama panjangnya tapi yang jelas Namanya adalah A J Yogi, anak asli lubuk linggau, lumayan buaya dan yang paling ikonik adalah kumisnya yang seperti payung yang bergoyang apabila tertiup angin. Disclaimer saja, kumisnya tidak kotak seperti hitler, dan tidak se elegan pak raden, tapi lebih kearah kurang perawatan dan seperti Semak belukar yang menempel di antara hidung dan bibirnya, tidak bermaksud body shamming, tapi begitulah cara saya menggambarkannya.
Yogi dan gue bertemu di salah satu postingan grup meme Dimana dia adalah yang menjadi ts (Thread starter) di grup tersebut. Mulanya gue nggak begitu menggubrisnya, namun karena dia cukup kurang kerjaan buat ngebalesin komen-komenan di postingan dia satu persatu, akhirnya muncul niat jahil untuk mengerjainnya. Akhirnya gue pun berinisiatif mencari komentar yang paling banyak ia Reply, dan komenan itu adalah komenan dari Tiara, sahabat lain gue yang biasa gue panggil petir. Emang sih petir ini lumayan good looking, ditambah gak jaim jadi sebagai bagaimana pun ia bertingkah, si yogi gak bakal mikir dua kali buat ngeladenin. Gue pun juga akhirnya nimbrung di salah satu comen section tiara, dan secara gabutnya yogi juga ngeladenin gue hari itu, jadilah 1000 balasan lebih di tempat itu dari kita berlima yang akhirnya kesusulan dua temen baru lagi yang Bernama zikri atau gue biasa manggil Djikrii dan Astriyana atau yang dulu gue panggil bu bini.
Setelah hari itu, gue akhirnya memiliki 4 sahabat yaitu djikri, yogi, petir dan astriyana. Kita bikin sebuah gc kala itu, ngebahas hal random dan ngebahas gombalan buayanya yogi tentu saja. Semuanya berjalan cukup seru, apalagi gc kita ketambahan anggota baru yaitu Gerry, dan gue biasa manggil dia Gerry siput.
Diluar mereka berlima, gue juga akhirnya mempunyai gc baru. Gc ini terbentuk karena fans rio Haryanto, gue gak boong, ini dilatar belakangi oleh masuknya rio Haryanto ke f1 di musim itu, jadi banyak netizen indo yang tiba tiba ngefans f1 walaupun kadang Cuma menggurutu “dih kok ikut tapi belakang mulu.”. gc ini terdiri dari banyak orang kek pani si gadis cianjur, adek sosmed gue si evirda anak lotim, dava anak planet Bekasi yang dulu ppnya Ronaldo pas masih anget-angetnya pindah Juventus, zakiyyah yang jadi anak ter sholehah di grup tersebut, kiki yang jadi ketua gc tapi gak bijak-bijak amat, dan banyak npc-npc lainnya. Di gc itu, gue ngerasain mantengin live report balapan f1 karena nggak bisa nonton di tv karena kena blokir (konten ekslusif cuy) dan bahas hal-hal naif khas anak sekolah umumnya, secara singkat gc ini lumayan normal ketimbang gc satunya.
Beberapa bulan berjalan, gue pun akhirnya dipertemukan dengan Diana, Dinda dan si mantannya diana siapa sih ya, lupa gue. Gue nggak ngerti persisnya gimana gue kenal mereka bertiga, tapi yang jelas gue hanya inget kalau diana adalah sahabatnya dinda dan gue dikenalin diana ke mereka karena saat itu gue punya hubungan sama diana.
Jadi di 2016 gue punya 3 gc aktif yang kadang tiap membernya saling cross over, kadang si a dari grup ini kenal si b dari grup itu karena gue dan semacamnya. Gue punya banyak kenalan di tahun itu dan banyak hal yang untuk dibahas di tahun itu, such an amazing years.
Namun Namanya dunia yang nggak nyata, kesibukan dan perubahan jaman, membuat perlahan semua itu sirna. Kita akhirnya memang memasuki ke bab yang menyedihkan. Banyak hal yang perlahan hilang di tahun itu dan itu perlahan tanpa gue sadari. Dimulai dari lenyapnya astriyana entah kemana, dia yang anak ceria itu tiba-tiba lenyap tanpa penjelasan, kita (yogi, petir, djikri dan Gerry) kadang bingung dengan hal itu, kadang kita sengaja membahas scenario terbaik mengapa astriyana memutuskan pergi dari peradaban kita berlama. “Mungkin punya kesibukan lain dia sih.” Kata petir yang akhirnya membawa kita pada pemakluman bahwa dunia memang begitu. Satu setengah tahun setelah hilangnya astriyana, akhirnya kita juga kehilangan Gerry, Gerry pergi tanpa penjelasan lebih kepada kami dia hanya bilang bahwa dia sedang patah hati dan dia butuh waktu untuk menepi, kita akhirnya berusaha memaklumi perasaannya dan nggak pernah menyangka bahwa itu adalah kali terakhir kita mendapat balasan ketikan darinya.
Beralih ke gc srh. Semua berjalan baik, namun hengkangnya rio Haryanto dari f1, membuat grup ini hilang tanpa tujuan, akhirnya bahasannya hanya seputar kehidupan nyata kita, gc menjadi lebih sepi, gc yang dulu gue tinggal sejam aja udah ada 100 pesan masuk, sekarang mentok ke 5 atau 6 pesan yang masuk. Ditambah drama yang sempat terjadi, membuat gc ini terbagi menjadi beberapa kubu, gue yang merasa gak mau ambil pusing buat mikirin perkubuan itu, akhirnya mencoba menjadi penghubung dari kedua kubu, namun kenyataan mengatakan hal lain, gue pun dituduh pro ke salah satu kubu yang akhirnya gue menyeberang ke kubu yang ada adik gue (evirda) dan memilih nggak membahas itu lebih jauh lagi.
Lalu, ke gc berempat gue dengan diana, semuanya cukup baik meskipun gue secara gak dewasa memutuskan untuk nggak bareng dia lagi, but overall semuanya berjalan baik, dia tetep baik ke gue walaupun sempet nangis beberapa hari, dinda yang sempet mengutuk perbuatan gue juga akhirnya luluh buat ngertiin sisi gak dewasa gue. Ini cukup jadi penyesalan bukan karena gue nggak bareng diana lagi, tapi lebih ke karena gue merasa telah bikin sakit orang yang tulus sama gue, sesuatu yang cukup gue pikirkan dengan Kanjeng putri gue sekarang, sehingga gue gak mau ngulangin hal itu lagi. Persahabatan kita semua cukup bertahan lama sampai akhirnya gue bener-bener nyaman di dunia nyata gue saat di kelas 11 (Tahun 2017) dan membiarkan gue menghilang dari pertemenan itu tanpa gue sadari.
*******
Gue nggak pernah merasa telah melupakan mereka semua, sampai akhirnya medio 2019 saat gue lulus, temen-temen gue mulai sibuk dengan dunianya masing-masing, pertemanan yang tak kelihatan indah seperti dulu itu akhirnya menyadarkan gue bahwa gue telah melupakan banyak orang. Gue pun dengan penuh motivasi akhirnya menscrool dan mencoba menyelam ke chat lama gue, dan menemukan gc gc lama yang udah mati dengan banyak nomor tak terpakai menumpuk disana. Satu persatu gue baca chat lama itu dan terkenang dengan masa masa indah itu, satu masa yang gue yakin gak bakal terulang lagi. Namun karena sedikit naif, gue akhirnya mencoba mencari nama-nama lama itu, dimulai dari dinda, diana, yogi yang entah bagaimana ceritanya dia bisa satu circle dengan diana dan dinda. Djikri dan petir gue nemu Instagram mereka sih pada akhirnya, dan untuk beberapa anak srh (Sahabat rio Haryanto) berkat bantuan dari pani dan adik gue (Evirda) akhirnya gue bisa nemuin banyak anak srh lagi walaupun nggak lengkap. Terjadi reuni massal untuk gue saat itu, karena setelah 3 tahun berlalu, ternyata banyak hal yang telah terjadi. Sejenak handphone gue ramai lagi untuk beberapa saat, sebelum akhirnya semua Kembali ke seperti yang seharusnya, hilang, lenyap dan tanpa kabar lagi, pertemuan itu emag gak gue rencanain se abadi itu dulu, karena kita sudah cukup berubah dan nggak bisa lagi ketahap itu, sakit untuk di terima, tapi memang begitu adanya.
Dan ditahun 2024, gue ingin menceritakan apa saja yang mereka lakukan saat ini, di sela kesibukan gue sekarang, gue ingin bicara dan mengatakan bahwa gue sebagai sahabat mereka, bangga dengan pencapaian mereka selama ini.
Yogi, pria berkumis lebat ini akhirnya menjadi ketua pemuda Pancasila di kotanya, lubuk linggau. Sering jadi ketua demo di kotanya jadi nggak heran kalau wajahnya nampang di beberapa berita di lubuk linggau, walaupun begitu, kalau kita ngobrol, tetep aja kacau dan buayanya dia nggak berubah, dan sekarang gue manggilnya sebagai ketua serikat pemburu rendang hajatan. (lo pasti tau alasannya)
Evirda, adik gue dulu semasa sma aktif jadi anak stand up, dan sempet jadi anak osis keknya, sekarang dia kuliah di Jogjakarta, uny lebih tepatnya, dan dia adalah mahasiswa berprestasi ketiga di univnya, pialanya berjibun, tiap hari ikut seminar kampus dan punya doi yang lagi kuliah s2 di ugm. Sebagai kakak, gue bangga atas pencapaian dia sekarang.
Djikri dan dinda sekarang jadi pekerja di cikarang, djikri sering hangout sama doinya, dan kayaknya sekarang seleranya ke music skapunk khas anak anak skena, suka motor klasik juga. Sementara dinda, kerja di pt kalbe, sering share loker di kalbe lewat wa dia, sering juga jalan-jalan make krl, walaupun keduanya sempet kenal tapi akhirnya mereka berdua nggak pernah ketemu lagi meski sekota.
Petir sekarang jadi mahasiswa di institute seni atau apalah itu di jogja, ngambil prodi dkv, kadang datang ke event cosplay, terakhir dia cosplay jadi anya (anaknya mamah yor) dan kadang ngeshare proyekan art dia.
Diana, salah satu orang paling lembut dan paling Ikhlas yang gue temui ini akhirnya kerja di Ramayana di kota dia pekalongan, dia juga baru punya ponakan. Udah punya cowok dan dia juga tau kalau gue udah punya orang lain di hidup gue, dia sering doain gue supaya gue dan kanjeng putri langgeng sampai kakek nenek. Bener-bener ngerasa jahat gue njirr kalau cerita soal dia.
Dava atau dappa, jadi anak undip, dulu pas ketrima, beliau sempet seneng banget dan cerita ke gue karena dia nganggap gue kakanya dan gue nganggep dia sebagai adik cowok gue. Beberapa hari lalu sempet magang di tvri juga keknya, kebiasaan ngegame dan ngulik dunia balap masih awet di dia
Pani, masih sibuk traveling dan kadang sibuk ngasih ponakan bayinya
Dan gue… gue sibuk kerja di salah satu Perusahaan export furniture, masuk setengah 7 kadang pulang jam 10 malem. Sambil nyambi kuliah tiap beberapa bulan. Gue kenal banyak orang baru disini dan gue masih berusaha untuk membahagiakan banyak orang dan satu orang terkhusus. Singkatnya begitu, sambil beberapa kali nyoba nulis lagi.
Sebelum gue tutup bab ini, gue ingin bilang terima kasih buat kalian semua karena pernah hadir di hidup gue. Dengan kehadiran kalian semua, gue merasa bisa lebih bersyukur karena pernah lahir di dunia ini. Semoga elu jadi presiden di suatu hari nanti yog, karena kalau lo gagal mimpin bangs aini, gue adalah orang pertama yang nampar wajah lo langsung pake tangan gue sendiri, sesuai kesepakatan kita dulu. Jangan setres-setres buat elu tir, elu juga baru patah hati kan? Jangan dibikin galau kelamaan ya, jangan sampe image anak random lu ilang gara-gara satu laki. Djikri, langgeng dancepet nikahin doi lo anjingg…. Anak orang lo bawa-bawa mulu, kalau moshing juga jan keras-keras karena kalau lo ceder aitu nggak bakal asik. Dindaa keep it up ya, sekali-kali bikin video trip kek jalan-jalan mulu tapi ngajak guenya gak pernah. Dianaa Ya Allah…. Maafin gue yaaaa… langgeng terus sama doi lo, semoga anaknya mbak avi juga sehat-sehat terus tapi kalau bisa di rebonding itu rambutnya, kriting luar biasa soalnya kalau kata gue mah. Evirda adik gue tersayang, tetep semangat buat nanti skripsiannya, moga-moga lo bisa nyusul doi lo s2, lu layak sih dan abang selalu dukung kamu kok tenang ae. Panii… tolong jangan kebanyakan mikir hal-hal yang gak pentingg, jangan nyari ribut mulu lu awas lu renjun gue bunuh kalau lu bikin rusuh mulu. Dan buat astriyana dan Gerry, beserta temen-temen gue yang gak gue ketahui keberadaanya sekarang, sehat sehat ya kalian semua, semoga rencana kalian selalu dilancarkan kedepannya. Sekali lagi gue makasih banget karena kalian pernah hadir di hidup gue. Gue sayang kalian semua….
Anyway, tambahan dikit, buat dinda yogi sama diana, gue gak tau ya apa gue bisa ngundang kalian ke nikahan gue nanti, soalnya dia gak suka rame-rame jadi kalau gak bisa maaf ya, kapan-kapan kalau bisa, gue bawa dia kok ke nikahan kalian nanti, tapi gak janji ya.
Best regard
Ando yuda maulana, bang ando, yuda keling, yuda bang yuda.
Komentar
Posting Komentar