Tak ada manusia yang terlahir sempurna, jangan kau sesali segala yang terjadi. Ya gitu sedikit lirik yang dinyanyiin Rian D'masiv. Gue ingin eee... cerita soal hal yang sama seperti yang diceritain lagu itu, jadi udah tau kan apa yang bakal gue bahas?.
Siapa sih yang nggak pengen lahir sempurna? Gue yakin pasti semua orang mendambakan hidup yang sempurna, Gue? Gak muna kalau gue bilang gue adalah salah satu orang yang pengen lahir sempurna. Pengen lahir tanpa kecacatan sedikitpun supaya gue enggak punya celah buat dijatuhin orang lain.
Tapi kayaknya gue bodoh kalau berharap gitu terus, gue seakan enggak mampu nerima apa yang diberi tuhan buat gue. Dalam kondisi seperti ini, bersyukur adalah hal yang sulit gue lakukan. Padahal sejatinya gue lahir dengan fisik lengkap otak yang agak lumayan smart dan bisa bernafas tiap detik itu termasuk sebuah berkah tuhan.
Gue terlalu melihat apa yang nggak gue bisa, daripada hal yang bisa gue banggain. Enggak bisa nyalahin Gue sendiri juga, karena sekolah juga selalu ngajarin buat ngejar kesempurnaan, bukan memaksimalkan apa yang kita bisa. Semuanya bak gayung bersambut, semuanya berkesinambungan membuat gue berpikir bahwa gue adalah orang yang paling bodoh didunia.
Gue punya banyak kelemahan, Gue enggak bisa berenang, lemah dalam fisik dan kelemahan lainnya. Hal ini yang kadang sering lebih "dibakati" oleh orang lain dan membuat gue minder, Gue terlalu melihat kelebihan mereka dan membandingkan dengan kelemahan gue tanpa melihat kelakuan mereka yang kadang lebih minus daripada gue. Kadang Gue berfikir kalau gue menginginkan sebuah kesempurnaan, tapi rasanya mustahil, tuhanpun nggak bakal ngijinin karena gue tahu kesempurnaan cuma milik tuhan, sementara umatnya? Jelas punya banyak kelemahan. Kadang yang kaya tapi hatinya miskin kadang miskin hatinya kaya, kadang tampan cuma buat memperalat orang lain, kadang jelek cuma buat pelampiasan dan banyak lagi, itulah kelakuan buruk manusia.
Gue pernah disuruh guru Bk gue nulis kelemahan diri dan keunggulan diri, dulu gue bingung ngisi kelemahan diri gue apa, sementara kelebihan diri gue udah terisi 5 jawaban. Guru gue bilang "setiap orang pasti lebih banyak minusnya daripada plusnya" gue resapi kata kata itu, tapi gue tetep enggak nemu kelemahan gue waktu itu, sampe gue kumpulin tetep aja kelemahan gue kosong enggak ada jawaban. Seiring usia gue nambah gue baru sadar kalau yang diomongin pak cahyo dulu bener, orang memang lebih banyak kekurangannya daripada kelebihannya, tapi pertanyaannya apa itu berlaku untuk semua orang?. Sering juga gue cerita sama ibu gue dan biasanya dia bakal bilang " Kalau manusia selalu lahir sempurna terus yang mau lahir enggak sempurna siapa dong?".
Sekarang gue pikir bener apa yang dikatakan guru gue sama ibu gue. Tiap orang selalu lahir dengan kecacatan yang berbeda satu sama lain. Orang yang menghina kecacatan orang lain berarti juga memperlihatkan kecacatannya sendiri karena dia sendiri nggak bisa melihat kecacatan yang dia punya. Orang orang hebat kayak stephen hawking atau orang hebat yang lainnya hebat bukan karena kesempurnaan mereka, tapi karena mereka menemukan apa yang mereka bisa lakukan daripada apa yang bisa mereka keluhkan. Itu yang seharusnya gue lakukan. Kadang gue pengen seperti mereka menceritakan kelemahan mereka sendiri didepan banyak orang dengan bangga karena mereka sendiri mampu menebus kekurangan mereka. Sementara gue disini? Kadang masih suka nutup nutupin kekurangan gue dengan kebohongan lain atau mengeluh, bukan mencari kelebihan buat nebus kekurangan gue. Gue ingin berpikir bahwa semua manusia punya kecacatan yang sama bukan cuma gue yang punya kecacatan yang harus gue permasalahkan. Intinya gue harus mengingat kalau Setiap manusia itu sama cacatnya!, dan kesempurnaan cuma berlaku buat Tuhan.
Komentar
Posting Komentar