Langsung ke konten utama

Ayahku dangduter

Emang lagi syantikkk
Suara yang entah dari mana itu terdengar ke telinga gw.untung nggak kayak kemaren kemaren yang gw sampai jatuh dari ranjang karena saking kagetnya. "Kebiasaan neh kalau nyetel lagu nggak liat situasi" gw bergumam kesal diatas ranjang gw. Aneh,disaat anak lain bangun tidur karena suara jam weker,gw bangun karena suara dangdut yang di setel ayah gw. Bagi gw dangdut adalah jam weker alami yang menandakan pagi udah dateng dan gw harus bangun memulai aktifitas. Agak kesel juga kalau gw lagi begadang tidur agak pagi eh gw udah diusik sama lagu dangdut yang menggetarkan seisi rumah gw.

Gw merangkak dari ranjang ke lantai,mata gw merem melek kayak orang lagi mabuk rebusan pembalut. Sempet kepentok meja juga tapi alhamdulilah udah sampe depan tv gw. Suara dangdut semakin kencang bersamaan dengan mata gw  yang makin susah buat dibuka. Gw clingak clinguk mencari ayah gw,berharap bisa marahin dia tapi dia nggak keliatan batang idungnya hari itu. Beberapa menit gw mencari keberadaan dia yang muncul malah emak gw. dia kaget ngeliat gw  ngerangkak di depan tv.

"Ya ampun ando kamu kenapa?"
"Cosplay macan biskuat mak" jawab gw sewot.

"Mak matiin napa,ando masih ngantuk"

"Oh kebangun gara gara dangdut lagi toh"
Emak lalu mematikan cd yang menggelegar tadi,sejenak rumah yang tadi bising kini hening,hanya suara kami berdua yang terdengar.

"Ok sip mak,aproved" gw ngacungin 2 jempol kaki gw ke emak,ya sebagai ucapan terima kasih karena udah bebasin gw dari dangdut yang menyakiti telinga gw.
Gw kembali ketempat tidur dengan perasaan senang karena gw bisa tidur nyenyak lagi. Baru aja gw gerebahin diri di ranjang gw tiba tiba aja suara dangdut kembali terdengar. Gw menyeret tubuh gw ke depan tv sambil ngomel "ayah neh,kebiasaan bat dah nggak bisa ngebiarin gw tidur nyenyak".

Namun saat gw telah sampai di depan tv enggak ada ayah gw disana,yang ada cuma emak gw yang lagi joget joget dangdut depan tv. "Emak ngapain?" Gw bertaya dengan agak heran.

"Eee... ando sebenernya yang nyalain cd itu emak bukan bapak,lagunya bagus deh manjah manjah gimana gitu" gw melotot mendengar jawaban emak. Gw enggak nyangka emak gw ketularan ayah suka dangdut. Sementara itu emak masih joget joget menikmati alunan musik dangdutnya sibad. Gw garuk garuk kepala,nggak tau mau ngapain. Mau nyuruh emak matiin juga gw takut kena kutuk kayak malin kundang. "Yaudah terusin aja mak" gw pun kembali kekamar. 

Udah jadi rahasia umum lagi sih kalau ayah gw suka dangdut,tiap sore pagi bahkan siang kalau dia nggak lagi kerja dia pasti muter dangdut.gw sampai apal lagu lagu yang dia puter, gw benci banget sama kebiasaan dia yang ini. Tapi karena seringnya gw denger dangdut yang dia puter gw kadang jadi ikut ikutan nyanyi lagunya. Bener ini yang disebut benci tapi suka.

Dia punya 2 kardus yang isinya kaset dangdut semua,bagi dia kaset dangdut adalah benda yang patut dikoleksi. Ya aneh memang disaat orang lain ngoleksi action figure atau diecast hotweels ayah gw malah ngoleksi kaset dangdut.

Dulu jaman gw kecil gw suka nonton dangdut koplo yang biasa manggung kalau lagi ada hajatan sama ayah gw. Tapi semakin lama dia semakin gak suka ngajak gw nonton dangdut. Alasanya? Karena gw paling mentok jajan doang nggak nikmatin musiknya. Saat ayah gw joget malu malu (ngakunya nggak suka joget tapi kakinya gerak gerak mulu) bareng orang lain gw malah molor didepan panggung. Ya segitunya gw nggak suka sama dangdut bukan nggak suka sih sebenernya,tapi lebih ke nggak bisa nikmatin lagunya. Ya gitu aja sih,suka dukanya punya ayah dangduter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Afterlife

  “Tidak… dia nampaknya tak akan bertahan lebih lama lagi.” “Aku harap ini adalah moment-moment terbaik di sisa hidupnya.” Suara berisik itu terus bersahut-sahutan diruangan tersebut. Akiong yang sudah lama di terpa oleh penyakit lansia kini telah sampai pada kekalahan atas pertarungan hidupnya selama ini. Dunia perlahan memudar dari kedua matanya. “Mungkinkah ini saatnya?” tanya Akiong dalam hati. “ah memang saat inilah waktunya.” Pungkasnya lagi kemudian disambut dengan gelap yang perlahan mulai menjalari penglihatannya. Tiiiitttt……… detector jantung menyala, meniupkan bunyi Panjang yang akhirnya mensunyikan ruangan tersebut. Semua Nampak tak percaya dan setengahnya telah menduga, beberapa orang diruangan tersebut saling berpandangan selama beberapa saat, sebelum akhirnya memeluk Akiong dengan isak tangis perpisahan.       ****** “ Ah dimana aku ini?” Tanya Akiong kaget, terbangun dari tidurnya. Matanya memutar sejenak, dipandanginya sekeliling ...

Yang akan terjadi pada kehidupan umat manusia di masa depan

  Masa depan adalah suatu periode waktu dengan berjuta ketidak pastian, kadangkala ia akan bersifat baik ataupun malah sebaliknya. Pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan oleh umat manusia hanyalah pada sebatas prediksi dengan probabilita kemunkinan terjadi yang sangat terbatas. Bisa aja hal itu meleset, namun bisa saja menjadi benar. Selain itu, ke akuratan dari prediksi tergantung dari sudut pandang dan persepsi orang lain pula. Kadang ke jelasan kalimat yang tidak utuh akhirnya menghasilkan sesuatu yang terlalu ambigu atau mempunyai dua makna yang bisa diartikan secara multilinier. Sehingga pada akhirnya kebenaran dari masa depan terkesan dirangkul dengan satu kalimat tanpa penjelasan terperinci.   Adapun masa depan adalah sebuah periode yang tidak menemui kepastian, namun bisa saya Tarik prediksi bahwa beberapa hal yang saya cantumkan mungkin bisa jadi hal yang akan terjadi di masa depan, walaupun tidak 100% benar, ataupun bisa 100 % salah, namun hendaknya semua perk...

Yuda dan Wulan

  Suatu hari disuatu sudut sekolah di pertengahan tahun 2018. Di sudut kelas ips 3, yuda seorang siswa setengah jangkung itu berdiri bersandar pada tembok kelas tersebut. Matanya untuk sekejap mengudara mengitari sudut sekolah yang mulai sepi. Hal ini karena angkatannya telah meninggalkan sekolah, dan hanya tersiksa adik-adik kelasnya yang masih berada di dalam kelas. Perbedaan kurikulumlah yang mengakibatkan hal ini bisa terjadi. “Baiklah anak-anak, sepertinya ada yang sedang menunggu kalian diluaran sana.” Kata Bu eko datang dari dalam kelas. Yuda yang sedari tadi melongok dari jendela tiba-tiba menunduk setelah seisi kelas mengalihkan pandangannya ke arah yuda. “Sialan. Bu eko kalau jail emang suka kebangetan.” Gerutunya. “Hei wulan, pangeran yuda sudah siap menjumputmu.” Kata salah satu anak mengejek. Wulan tersenyum sinis, perasaan malu dan senang itu bertarung hebat di dadanya. “Hei yuda, sedang menunggu siapa kamu disana?” Tanya bu eko seolah memulai interoga...