Langsung ke konten utama

Untuk kalian, terima kasih

Dalam hidup akan banyak terjadi pertemuan dan perpisahan. Kita ingat saja udah berapa orang yang kita temui? Dan berapa orang yang udah berpisah dengan kita?. Enggak semua orang kekal nemenin kita sampai ajal menjemput kita, ada yang cuma bakal jadi satu tokoh di satu bab dalam buku kehidupan kita, dan ada yang jadi satu tokoh yang hidup di hampir semua bab buku kehidupan kita. Singkatnya ada beberapa orang yang bakal nemenin kita dalam sisa sisa umur kita, dan ada sebagian orang yang hanya akan menjadi sejarah dalam hidup kita.

Gue udah ketemu ribuan orang dalam kehidupan gue, ada yang masih bertahan sampai sekarang, dan ada juga yang udah hilang ngejar jalan hidupnya sendiri. Lewat pertemuan gue jadi tahu banyak sifat sifat manusia, dan lewat perpisahan gue belajar bahwa kadang kita  harus mengenang jasa seseorang dan menghargai waktu bersama orang lain, kira kira itu yang gue pelajari sampai detik ini.

Gue mau sedikit bicara soal orang orang yang pernah, masih atau bahkan hampir menjadi 'calon' sejarah dalam hidup gue. Berhubung gue bakal lulus sma (doain sukses ya hehehe ^_^)  jadi gue bakal cerita soal teman teman sekolah gue, terutama segeng gue. Nggak bermaksud ngecilin peran peran temen gue yang lain cuma gue mau cerita aja tentang orang orang yang hampir pasti 100% gue kenal luar dalem, temen temen yang lain baik juga sih, tapi gue enggak bener bener tahu mereka dalemnya kayak gimana, gue takut jadi fitnah yaudah gue ceritain aja orang yang gue hampir 100% kenal luar dalemnya.

Oke gue mulai dari kelas 10, harus diakui kalau gue enggak deket sama temen kelas 10 gue, jujur aja sih kadang gue ngerasa nggak cocok sama mereka, jadi gue lebih suka menyendiri dan bermain sama pikiran gue sendiri. Dari sinilah masalah dimulai, gue terlalu asyik sama diri gue sendiri sampai sampai gue kesulitan buat nyatu sama mereka bahkan buat hal yang sederhana aja susahnya minta ampun.  Maka dari itu setelah pengumuman pembagian kelas gue bertekat buat jadi "gila" ya gue menggila bahkan sebelum hari pembagian kelas, gue sholat 5 waktu full (hal yang sangat jarang gue lakuin bahkan kadang sampe sekarang, sholat kalau ada maunya doang wkwkwk durhaka banget gue ini)  gue selalu berdoa supaya dapet temen terbaik pas kelas 11, dan alhamdulilah diijabahin sama allah.

Tepat pas gue tahu gue tahu kalau gue masuk kekelas 11 ips 2 nggak lama ulil temen smp gue bilang " yeee gue ikut dimari" dan spontan gue peluk dia karena saking senengnya, sementara dia ngeliat gue sambil pasang muka aneh sekaligus radak radak jijik (nggak normal cowok pelukan didepan orang banyak kan?). Pertama tama dikelas baru gue cuma kenal ulil, aziz yang belum deket banget sama gue, pas itu komunikasi kita masih canggung karena baru kenal (kalau sekarang sih, malah kelakuan kita kompak absurdnya) , wahyu yang pernah sekelas jaman smp dan beberapa mantan anak yang sekelas sama gue kelas 10 dulu.

Selang beberapa minggu gue kenal widodo karena dia suka kpop dan kadang nyamber soal one direction, sering dulu dia bilang "one direction bagus ndo, tapi bagusan korea sih" katanya sambil masang pose angkuh. Selanjutnya gue kenal sandi, si tukang tidur dikelas gue, awalnya karena dia tiba tiba minta sebangku sama gue karena pas waktu itu aziz nggak berangkat akibat jatoh dari motor, awalnya gue cuma kenal sandi karena dia mantannya mantan gue, tapi semenjak itu dia jadi temen sebangku paten gue pas kelas 11.
Beberapa hari kemudian ada deni yang dideportasi dari kelas ipa 2 gegara nilai  fisikannya dibawah kkm, gue udah kenal dia sejak smp karena dia tetangga kelas gue pas kelas 9, suka duduk sama temennya dikelas gue sambil si temennya itu ngeluh karena dia terlalu cerewet gitu dulu. Selanjutnya galih (bigboss/ gedhi atau apalah) dia tetangga gue tapi lama hidup di sragen/solo lupa gue, kita sering ketemu diperempatan depan rumah dia, kacamata, kalung, handphone selalu nemenin dia waktu itu, tapi komunikasi kita nggak banyak paling mentok say hai doang, nggak tau juga kenapa malah jadi segeng pas kelas 11 sampe sekarang. Next ketua kelas kita sekarang aziz, dulu saat mos gue bersentimen bahwa dia adalah anak yang 'aneh' entah kenapa gue pernah mikir gitu dulu, tapi nyatanya gue malah berdoa supaya sekelas sama dia pas kenaikan ke kelas sebelas dulu, dan sekali lagi diijabahin sama Allah, terima kasih ya Allah ^_^.  perlahan gue kenal dia sebagai anak yang kadang kelakuannya absurd, kadang suka jogat joget enggak jelas, nyinden, atau kadang ngeselin karena selalu ngebahas gue sama mantan gue, kadang kadang ngeselin juga ni manusia -_-. Tapi entah kenapa justru kelakuannya yang bikin gue nggak bisa berhenti ketawa, sering pas pelajaran 10 menit pertama pelajaran kita fokus terus mulai jalan 11 menit gue mulai nyender sama dia terus nyocoklogiin guru guru sama artis, kayak "pak ari mirip zayn malik, atau pak mulyono mirip reza rahardian" ketularan absurd emang gue hahahaha.

Kelas 11 semester 2 akhir gue kenal  dwi retno, suka kecentilan emang ni anak -,- tapi entah akhir akhir ini gue suka ngejailin dia apalagi sampe dia teriak histeris gitu, rasanya feels good banget, terus ada lagi dita yang pernah ngambek gara gara status wanya gue ubah jadi " *emot love* Widodo" ya kadang gue jailnya kelewat batas haha.

Pokoknya seru ama absurd deh kelakuan kita itu, tapi entah kenapa gue suka, dan kadang gue berpikir kalau gue udah lulus gue bakal kehilangan humor humor receh mereka dan tawa tawa mereka yang sering gue rinduin pas hari libur dan kadang bikin gue benci hari libur. Kadang pas gue pulang sekolah dan ngelewatin jalan pulang gue juga suka mikir "gue bakal ngerinduin semua ini dimasa depan".  kita tim yang luar biasa, gue akuin itu. kalian juga salah satu keajaiban dihidup gue, so thank you buat 2 tahun yang berharga. Entah kemana takdir bakal membawa diri kita kelak, tapi gue tetep berharap sukses buat kalian semua dan kita bakal ketemu dalam keadaan yang lebih baik.

Untuk kalian temen temen sekelas gue tahun ini, gue juga berharap kalian sukses, kalian kelas yang luar biasa, aplause buat kalian ^_^.  Semoga jalan hidup kita membawa kita kearah hidup yang lebih baik. Untuk semuanya, sekali lagi terima kasih, kalian luar biasa. ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Afterlife

  “Tidak… dia nampaknya tak akan bertahan lebih lama lagi.” “Aku harap ini adalah moment-moment terbaik di sisa hidupnya.” Suara berisik itu terus bersahut-sahutan diruangan tersebut. Akiong yang sudah lama di terpa oleh penyakit lansia kini telah sampai pada kekalahan atas pertarungan hidupnya selama ini. Dunia perlahan memudar dari kedua matanya. “Mungkinkah ini saatnya?” tanya Akiong dalam hati. “ah memang saat inilah waktunya.” Pungkasnya lagi kemudian disambut dengan gelap yang perlahan mulai menjalari penglihatannya. Tiiiitttt……… detector jantung menyala, meniupkan bunyi Panjang yang akhirnya mensunyikan ruangan tersebut. Semua Nampak tak percaya dan setengahnya telah menduga, beberapa orang diruangan tersebut saling berpandangan selama beberapa saat, sebelum akhirnya memeluk Akiong dengan isak tangis perpisahan.       ****** “ Ah dimana aku ini?” Tanya Akiong kaget, terbangun dari tidurnya. Matanya memutar sejenak, dipandanginya sekeliling ...

Yang akan terjadi pada kehidupan umat manusia di masa depan

  Masa depan adalah suatu periode waktu dengan berjuta ketidak pastian, kadangkala ia akan bersifat baik ataupun malah sebaliknya. Pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan oleh umat manusia hanyalah pada sebatas prediksi dengan probabilita kemunkinan terjadi yang sangat terbatas. Bisa aja hal itu meleset, namun bisa saja menjadi benar. Selain itu, ke akuratan dari prediksi tergantung dari sudut pandang dan persepsi orang lain pula. Kadang ke jelasan kalimat yang tidak utuh akhirnya menghasilkan sesuatu yang terlalu ambigu atau mempunyai dua makna yang bisa diartikan secara multilinier. Sehingga pada akhirnya kebenaran dari masa depan terkesan dirangkul dengan satu kalimat tanpa penjelasan terperinci.   Adapun masa depan adalah sebuah periode yang tidak menemui kepastian, namun bisa saya Tarik prediksi bahwa beberapa hal yang saya cantumkan mungkin bisa jadi hal yang akan terjadi di masa depan, walaupun tidak 100% benar, ataupun bisa 100 % salah, namun hendaknya semua perk...

Yuda dan Wulan

  Suatu hari disuatu sudut sekolah di pertengahan tahun 2018. Di sudut kelas ips 3, yuda seorang siswa setengah jangkung itu berdiri bersandar pada tembok kelas tersebut. Matanya untuk sekejap mengudara mengitari sudut sekolah yang mulai sepi. Hal ini karena angkatannya telah meninggalkan sekolah, dan hanya tersiksa adik-adik kelasnya yang masih berada di dalam kelas. Perbedaan kurikulumlah yang mengakibatkan hal ini bisa terjadi. “Baiklah anak-anak, sepertinya ada yang sedang menunggu kalian diluaran sana.” Kata Bu eko datang dari dalam kelas. Yuda yang sedari tadi melongok dari jendela tiba-tiba menunduk setelah seisi kelas mengalihkan pandangannya ke arah yuda. “Sialan. Bu eko kalau jail emang suka kebangetan.” Gerutunya. “Hei wulan, pangeran yuda sudah siap menjumputmu.” Kata salah satu anak mengejek. Wulan tersenyum sinis, perasaan malu dan senang itu bertarung hebat di dadanya. “Hei yuda, sedang menunggu siapa kamu disana?” Tanya bu eko seolah memulai interoga...