Katamu kau membenci pagi Disaat rekan sejawatmu membius bisanya Kau tetap anggun Kau tetap memagari bibirmu dengan senyum Walaupun kau sedikit memaksanya Katamu kau lemah bak daun kering yang tertiup angin Tapi Keluhmu sangat pelit Tangismu banyak Jelasmu padaku Katamu kau membenci pagi itu Tapi kau selalu kembali Kau selalu hadir Untuk pura pura semua berjalan sesuai rekam nada Mengalun irama Memungkas semua tangismu yang tertahan malam lalu Karena kamu memang begitu Dan akan tetap seperti itu Karena kamu, Salah satu singularitas alam semesta Dan hanya pada dirimu Rasa kagumku menempatkan dirinya dengan damai
Sebuah jurnal hidup, mencatat tentang mimpi, kenangan, humor, pemikiran, ketakutan dan berbagai hal acak lainnya. Sebuah intisari dari Ando yuda untuk membagi cerita kepada dunia